Jumat, 06 Mei 2016

MAKALAH METODOLOGI DAKWAH “TUJUAN DAKWAH”




MAKALAH METODOLOGI DAKWAH
“TUJUAN DAKWAH”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Dakwah
Dosen Pembimbing:
Drs. H. Bustanul Arifin M.Pd.I,

Disusun Oleh :
                                                            Abdurrohman AS

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI
FAKULTAS DA'WAH
PRODI  KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
Masa Khidmad : 2014-2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca dan umumnya bagi teman-teman semua. Amin…




Kediri, 17 Desember 2013
                                                                                                                                            
                                                                                                                                    Penulis







DAFTAR ISI

  1. Halaman judul ……………………………………………………………    01
  2. Kata pengantar …………………………………………………………….  02
  3. Daftar isi …………………………………………………………………..  03
  4. Bab 1: Pendahuluan
A.    Latar belakang ………………………………………………………… 04
B.     Rumusan masalah …………………………………………………….   04
  1. Bab 2: Pembahasan
A.    Tujuan dakwah ………………………………………………………..  05
B.     Tahapan dan tingkatan dakwah ……………………………………….  07
  1. Bab 3: Penutup
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………  09
B.     Pesan dan saran ……………………………………………………….   09
  1. Daftar pustaka …………………………………………………………….. 10











BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Dilihat secara praktek, di zaman Rasulullah SAW dakwah bil hal sebenarnya telah dilaksanakan. Materi dan metode Nabi tidak terbatas hanya masalah aqidah dan ibadah dengan cara khutbah dan tabligh, akan tetapi meluas meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, misalnya upaya Nabi membangun umat yang benar – benar baru dan berbeda dari masyarakat jahiliyah sebelumnya. Selain itu, sunnah nabi ada yang dinamakan dengan sunnah fi’liyah, ini membuktikan bahwa di zaman nabi sudah ada dakwah bil hal.
Selain itu di tanah air ini, di zaman orde baru sejak akhir Pelita III, Ditjen Bimas Islam dan urusan Haji, Direktorat penerangan agama islam memperkenalkan istilah “Dakwah pembangunan” disamping dakwah bil lisan. Gagasan ini kemudian berkembang menjadi dakwah bil hal.
Metode-metode tersebut memiliki makna dan tujuan-tujuan masing-masing. Terkadang tak sedikit dari para Da’i tersebut yang belum mengetahui pasti dari tujuan dakwah itu sendiri. Di sini mari kita bahas bersama-sama tujuan dati dakwah menurut para tokoh dakwah Islam.
  1. Rumusan Masalah
1.   Tujuan dakwah menurut Abul A’la Al Maudadi dan H.A Solaiman.
2.   Tahapan-tahapan dakwah serta tingkatan-tingkatannya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tujuan dakwah
Menurut Abul A’la Al Maudadi ada 3 tujuan dakwah, yaitu:
1.      Dakwah di tujukan kepada seluruh umatmanusia, umat Islam khususnya, agar menyembah Alloh, tidak mensyariatkan dengan sesuatu, dan; tidak akan menyembah Tuhan selain Alloh.
2.      Dakwah di tujukan kpada orang yang bersedia menjadikan Islam sebagai agamanya, memurnikan keyakinannya hanya mengakui Alloh sebagai Tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifak, dan selalu menjaga amal perbuatannya agaar tidak bertentangan dengan ajaran agama (Islam) yang di anutnya.
3.      Dakwah di tujukan kpada seluruh penduduk bumi untuk merubah sistem pemrintahan zalim, yang di pimpin oleh orang zalim yang hanya berbuat kerusakan di permukaan bumi, memindahkan kepmimpinan baik secara teoritis maupun praktis dari tangan mereka kepada tangan yang briman kepada Alloh dan hari akhirat serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, serta tidak berlaku sombong.
H.A Solaiman menjelaskan bahwa tujuan dakwah bisa di bagi 2 tujuanutama, yakni tujuan kurikuler dan tujuan final.
1.    Tujuan kurikuler mengandung konsep teoritis untuk mencapai target sasaran dakwah scara beertahap sampai batas final. Tujuan kulikuler ini mengandung dua sub tujuan yaitu:
a.       Menghidupkan fitrah hati dari kmungkinan kelumpuhan dn kematianya akibatfplosi mental yang meraypi dan merusak dirinya, sehingga fitrah dan hatinya kembalimemiliki daya tangkap benar dalam membedakan mana yang hak dan batil, ma’ruf dan mungkar, manfaat dan mafsadat; dan memiliki kembali daya tindak untuk hanya berbuan di atas yang haq, ma’ruf dan manfaat serta mempunyai daya kesanggupan untuk meninggalkan segala perbuatan yang batil, mungkar dan mafsadat.
b.      Amar ma’ruf nahi mungkar. Kehidupan manusia berada dalam wilayahnya masing masing. Sebagian berada pada wilayah yang ma’ruf dan sebagian lagi berada pada wilayah munkar. Menghadapi masyarakat ini kita mempunyai target sasaran sebagai berikut:
·         Mengembangkan manusia yang sudah berada pada posisi amar ma’ruf supaya lebih meningkat nilai-nilai ma’rufnya, ban menjaga supaya melindunginya jangan sampai bergeser pada posisi yang mungkar.
·         Membawa lingkup hidup manusia yang berada pada posisi mungkar pada posisi yang ma’ruf.
·         Meyakinkan mereka yang ragu-ragu, betapa yang ma’ruf itu dengan segala pengaruhnya yang konstruktif, dan yang munkar itu dengan segala pengaruhnya yang destruktif, kemudian membawanya secermat mungkin mereka itu kepada lingkup yang ma’ruf dan mengamankannya dari gangguan wilayah munkar.
2)   Tujuan final merupakan tujuan akhir yang akan dicapai, yaitu ajaran Islam menjadi sikap sehari-hari dalam kehidupan pemeluknya yang dilandasi oleh iman yang kokoh dan dilatar belakangi oleh harapan mendapat keridlaan Allah.
Bentuk dakwah dpat dikategorikan dalam dua jenis:
1.         secara fisik
2.         secara teknis
Secara fisik dapat dilakukan dengan dua cara:
1.      perorangan dan
2.      bersama-sama (organisasi/lembaga, baik formal maupun non formal).
Sedangkan secara teknik merupakan tatacara penyampaian atau pelaksanaan dakwah itu dilakukan. Secara umum dakwah dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1.      dengan perbuatan (tindakan/hukuman),
2.      dengan cara lisan (teguran/nasihat),
3.      dengan perasaan (tidak suka/benci).
            Sedangkan secara lebih luas dakwah dapat dilakukan dengan beberapa cara/teknis, yaitu:
1.      Lisan, misalnya dengan cara khutbah, ceramah, pidato, diskusi, musyawarah, dan seterusnya.
2.      Tulisan, misalnya melalui surat kabar, majalah, buletin, pamflet, spanduk, dan seterusnya.
3.      Tindakan/perbuatan, misalnya memberi penghargaan, hukuman, member bantuan mater, dan sebagainya.
4.      Peraturan, misalnya melalui kebijakan, peraturan, undang-undang, daan sebagainya.
5.      Seni dan budaya, misalnya melalui seni rupa, seni musik, seni sastra, teater, fashion show, pagelaran, dan sebagainya.
6.      Multimedia, misalnya melalui radio, televisi, CD, VCD, CD room, komputer, internet, dan sebagainya.
7.      Dengan melalui bentuk-bentuk dakwah lain yang sesuai dengan syari’at Islam.

B.      Tahapan dan Tingkatan Dakwah
Berdakwah dimulai dari tahap lingkup yang paling bawah dan paling dekat yaitu diri sendiri. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah yaitu “Ibda’ binafsika”(mulailah dari diri sendiri). Setelah itu diteruskan dengan tahap kedua yaitu keluarga. Setelah itu kerabat atau sanak saudara. Kemudian tetangga sekitar rumah, lalu meluas kepada masyarakat sekitar bahkan lebih luas dari itu, yakni masyarakat dunia atau internasional.
            Tahapan dakwah seperti itu sudah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. sejak beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah SWT. Dengan demikian apabila diurutkan tahapan lingkup dakwah itu adalah sebagai  berikut:
1)      Diri sendiri
2)      Keluarga
3)      Kerabat/sanak saudara
4)      Tetangga
5)      Masyarakat sekitar
6)      Masyarakat luas

Sedangkan tingkatan dakwah menurut Imam Al Ghazali, yaitu:
1)      Memberitahu.
2)      Menasihati.
3)      Bersikap keras dalam perkataan, kemudian mencegah dengan paksaan.

Tingkatan dakwah lain dijelaskan oleh Fathi Yakan dalam kitabnya Kaifa Nad’uu ilal Islam yaitu:
1)      Berkenalan dengan objek dakwah.
2)      Sampaikan dakwah yang mudah dimengerti dan disesuaikan dengan taraf kecerdasannya.
3)      Menggunakan sistematika yang standar:
a.       Pembentukan akidah/keimanan.
b.      Dari iman menuju amal.
c.       Dari amal menjadi kebiasaan.

























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat di simppulkan bahwa Menurut Abul A’la Al Maudadi ada 3 tujuan dakwah, yaitu:
1.      Dakwah di tujukan kepada seluruh umatmanusia agar menyembah Alloh,
2.      Dakwah di tujukan kpada orang yang bersedia menjadikan Islam sebagai agamanya,
3.      Dakwah di tujukan kpada seluruh penduduk bumi untuk merubah sistem pemerintahan yang zalim menuju pemerintahan yang bijaksana,
Sedangkan H.A Solaiman menjelaskan bahwa tujuan dakwah bisa di bagi 2 tujuan utama, yakni tujuan kurikuler dan tujuan final. Tujuan kurikuler mengandung konsep teoritis untuk mencapai target sasaran dakwah scara bertahap sampai batas final. Sedangkan tujuan final merupakan tujuan akhir yang akan dicapai, yaitu ajaran Islam menjadi sikap sehari-hari dalam kehidupan pemeluknya yang dilandasi oleh iman yang kokoh dan dilatar belakangi oleh harapan mendapat keridlaan Allah.
Berdakwah dimulai dari tahap lingkup yang paling bawah dan paling dekat yaitu diri sendiri. Tahap kedua yaitu keluarga. Setelah itu kerabat atau sanak saudara. Kemudian tetangga sekitar rumah, lalu meluas kepada masyarakat sekitar bahkan lebih luas dari itu, yakni masyarakat dunia atau internasional.
Sedangkan tingkatan dakwah berkenalan dengan objek dakwah. Sampaikan dakwah yang mudah dimengerti dan disesuaikan dengan taraf kecerdasannya. Menggunakan sistematika yang standar:
d.      Pembentukan akidah/keimanan.
e.       Dari iman menuju amal sholeh.
f.       Dari amal sholeh  menjadi kebiasaan.(pencegahan amal buruk).

B.     Kritik /Saran
Demikianlah penulisan makalah ini, dalam hal ini kami akhiri makalah ini. Tak lupa mohon maaf kepada semua pihak. Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangaun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA


Materi dari pak Drs. H. Bustanul Arifin M.Pd.I

0 komentar:

Posting Komentar